1.
PERBEDAAN
ETIKA DAN ETIKET
a.
ETIKA
Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu ethos
yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika
berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai
kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Etika adalah
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia. Etika itu adalah aturan yang mengatur perbuatan
dari dalam diri kita dan perbuatan itu datangnya asli dari diri kita
sendiri,dan apapun yang kita perbuat selalu datangnya dari diri kita,tampa ada
paksaan dari pihak manapun. dan orang yang beretika dia tidak mungkin
membohongi dirinya sendiri karena dia tahu aturannya.
b.
ETIKET
Etiket
adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur
hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Etiket adalah
perilaku yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang
bersifat pribadi seperti gaya makan, gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya
berjalan, gaya duduk, dan gaya tidur. Namun, karena etiket seseorang
menghubungkannya dengan pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun
dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.
Etiket menyangkut cara
suatu perbuatan, kebisaaan, adat-istiadat, atau cara-cara tertentu yang dianut
oleh sekelompok masyarakat dalam melakukan sesuatu. Contohnya sebuah etiket
adalah memberi dengan tangan kanan. Sedangkan etika menyangkut masalah apakah
suatu perbuatan boleh dikatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ – hal yang prinsip dan
universal adalah ‘memberi’ yang merupakan norma tentang perbuatan itu sendiri.
Berbeda dengan etiket dalam memberi, dalam etika mencuri merupakan sesuatu yang
tidak etis, tidak perduli pakai tangan kanan atau tangan kiri.
Secara umum,
perbedaan etiket dengan etika yaitu:
1.
Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu
perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus
menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan
tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket. Etika menyangkut cara
dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri.
Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil
barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan
mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri
tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri.
2.
Etiket hanya berlaku dalam situasi
dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar
kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang
makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan,
maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian
(tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan
cara demikian. Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama
orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri
atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan
meskipun si empunya barang sudah lupa.
3.
Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan,
bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan
atau bersendawa waktu makan. Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”,
“Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa
ditawar-tawar.
4.
Etiket memandang manusia dari segi
lahiriah saja. Orang yang
berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang
tampil sebagai “serigala berbulu domba”, dari luar sangat sopan dan halus, tapi
di dalam penuh kebusukan. Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang
yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti
orang yang sungguh-sungguh baik.
2. MACAM-MACAM ETIKA
Ada
dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
buruknya prilaku manusia :
1. ETIKA
DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar
untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA
NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika
secara umum dapat dibagi menjadi :
1. ETIKA
UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum
dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian
umum dan teori-teori.
2. ETIKA
KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika
individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika
sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar harap diisi, baik buruk komentar anda membantu kami untu evaluasi ke depannya. :)